SITE SURVEY OF SEPTEMBER 30,2009 WEST SUMATERA EARTHQUAKE

On September 30, 2009, at 5:16 PM local time, a 7.6 followed by a 6.2 magnitude earthquake struck off the coast of West Sumatra Province in Indonesia, damaging houses, bringing down bridges and starting fires, a witness said. It was unclear if there were any casualties.The earthquake occurred at 0.84 south latitude location and 99.65 East Longitude. The epicenter was in the 57 kilometers southwest of Pariaman, West Sumatra. The Pacific Tsunami Warning Centre cancelled an earlier tsunami warning. Japan said no tsunami was expected there.

The 7.6 magnitude quake was felt around the region, with some high-rise buildings in the city state of Singapore, 275 miles (440 km) to the northeast, evacuating their staff. Office buildings also shook in the Malaysian capital, Kuala Lumpur. The latest damage report say that earthquake killed at least 809 people.

The investigative itinerary focused on areas with local reports of damage, including the cities of Padang and Pariaman.


To be continued...

SITE SURVEY OF SEPTEMBER 2, 2009 WEST SUMATERA EARTHQUAKE

On September 28, 2009, at 2:55 PM local time, a M 7.3 earthquake struck Tasikmalaya distric, West Java province. Occurring 142 km WSW of Tasikmalaya, Java at a depth of 30km. A tsunami warning was issued but withdrawn one hour later. The main shock and several aftershocks caused 64.413 structures, including houses and bridges, to collapse or suffer significant damage in Tasikmalaya, Cianjur, Garut,Sukabumi,Bandung, West Bandung, Bogor, Kuningan, Ciamis, Banjar, Purwakarta, Majalengka and Subang, which in turn caused at least 82 deaths.


To be continued...

ADD GTALK TO BLOG

I am sure you certainly knew what is the Google Talk. With Google talk, you can send instant messages, make voice calls, leave voicemail also transfer files etc, but of course must be with the Google users. Now, you can add Google talk to your blog. Please follow the step below :

Login to blogger with your ID.

After entering the dashboard page , click Layout.

Click at Page Element tab.

Click at Add a Page element.

After emerging pop up window , Click add to blog button for the things HTML/JavaScript.

Copy and paste the code below into available column :

<iframe width="234" frameborder="0" src="http://talkgadget.google.com/talkgadget/client?fid=gtalk0&relay=http%3A%2F%2Fwww.google.com%2Fig%2Fifpc_relay" height="350">
</iframe><p style="margin:-8px 0"><br /><center>
<a style="text-decoration:none;font-size:70%;" href="http://rohman-freeblogtemplate.blogspot.com/2008/01/add-google-talk-to-blog.html">Add to your blog</a></center></p>


Click Save Changes

Finish.

Geophysical Network, Existing And Future Plan

Indonesian Meteorological and Geophysical Agency (MGA) is governmental bodies who responsible to provide data and information of Meteorology, Climatology, Air Qualities and Geophysical phenomena’s. Recently MGA is developing the geophysical networks to improve the capabilities in providing the geophysical data and information services, including the tsunami warning system. In the future, the seismological networks will be enhanced by installing 160 broadband seismographs and real time data processing to support the tsunami warning system. The geomagnetic also will be added up to 8 – 10 station, while the gravity base point will be added to support the gravity surveys for the exploration works. The lightening networks will be
expanded to cover all of Indonesian region.

1. Introduction
The Meteorological and Geophysical Agency (MGA) of Indonesia has fundamental duty to manage and execute task in meteorology and geophysics. Task and function of MGA are providing accurate, prompt, and qualified services for protection of citizen lives and properties from natural disaster. MGA has responsible for policy formulation for standard operational procedures in the fields of meteorology, climatology and geophysics. Implementation of meteorological, climatological and geophysical observation, data processing, analysis and information services in the ocean and in the atmosphere. Mandatory in the operational of meteorology, climatology and geophysics and also authority to announce severe weather warnings and alerts. To take care all of the tasks MGA operates and maintains geophysical stations, including the seismic networks, geomagnetic networks, geomagnetic repeat stations,
gravity base/check point networks and also lightening detector networks. This paper is a brief description of geophysical network running by MGA.


2. Seismological Stations and Networks
Indonesia is located in seismic active region due to the interaction among 3 mega plates namely Eurasia, India Ocean-Australia, Pacific and 2 smaller one Philippine Sea and Caroline. These interactions create regional and local faults that generate earthquakes. So, every time and every place in Indonesia have earthquake potentials. Figure 1 shown seismicity of Indonesia and Indian ocean. Now MGA of Indonesia has 30 geophysical stations and 28 telemetry seismic stations, that record earthquake event from all location in Indonesia and its surrounding. Those geophysical stations send the seismic data to National Seismic Center, MGA Jakarta and to Regional Seismic Center. At present MGA of Indonesia has 5 regional centers, located in Medan, Ciputat, Denpasar, Makasar and Jayapura.


Paper ini dibuat Th 2006, Mohon dimaklumi jika sudah terjadi banyak perkembangan.

Selengkapnya download disini

Analisa Parameter Sesimik Dan Tektonik Serta Waktu Perulangan Gempa Wilayah Papua

Analisa parameter seismik dan tektonik suatu wilayah merupakan hal yang penting karena perubahan tingkat seismisitas suatu wilayah berhubungan erat dengan perubahan stress dan tekanan bawah permukaan wilayah tersebut. Distribusi frekuensi-magnitudo dari Gutenberg-Richter dinyatakan dalam log N = a - bM, nilai a merupakan parameter seismik yang mencerminkan tingkat seismisitas suatu wilayah pada periode tertentu. Nilai-b merupakan parameter tektonik yang berkaitan erat dengan tingkat stress dan karakter tektonik suatu wilayah. Perubahan nilai-b suatu wilayah dipercaya berbanding terbalik terhadap perubahan tingkat stress wilayah tersebut. Katalog gempabumi NEIC dari tahun 1973-Januari 2009 dipergunakan untuk menganalisa parameter seismik dan tektonik serta waktu perulangan gempabumi di wilayah Papua. Dari analisa parameter seismik dan tektonik di wilayah dengan batas 4° LU - 5° LS dan 129° BT - 137° BT didapatkan variasi nilai b berkisar antara 0,6 sampai 1,6, variasi nilai-a berkisar antara 4,8 sampai 9,2 dan waktu perulangan gempabumi dengan M 6,5 sekitar 6 tahun, M 7 sekitar 12 tahun.

PENDAHULUAN
Indonesia sejak lama dikenal sebagai salah satu wilayah dengan tingkat aktifitas gempa yang tinggi, hal ini dikarenakan letak Indonesia diapit oleh lempeng-lempeng tektonik raksasa yang saling bertumbukan satu dengan lainnya sehingga menempatkan Indonesia pada kerawanan yang tinggi terhadap bencana gempa bumi. Analisa seismisitas pada wilayah aktif gempa telah banyak dilakukan oleh para ahli. Dari analisa parameter seismisitas diketahui bahwa nilai-b merupakan parameter tektonik yang banyak dipercaya bergantung pada tingkat stress dan karakter tektonik lokal. Perubahan nilai-b dipercayai berbanding terbalik dengan tingkat stress wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa secara spasial maupun temporal parameter seismisitas dari relasi distribusi frekuensi magnitude serta analisa secara statistik waktu perulangan gempabumi dengan magnitude diatas 6 sebagai salah satu upaya untuk mitigasi gempabumi dan tsunami.

Penelitian ini membahas analisa parameter seismik dan tektonik serta waktu perulangan gempabumi di wilayah papua dengan batas 4° LU - 5° LS dan 129° BT - 137° BT .

Selengkapnya download disini


Analisa Fraktal Dan Rasio Slip Daerah Bali-NTB Berdasarkan Pemetaan Variasi Parameter Tektonik

Distribusi gempabumi secara tidak langsung dapat dianggap sebagai fraktal, sehingga dapat dicirikan di dalam dimensinya (D), sementara seismisitas dapat dikarakterisasikan oleh parameter tektonik (nilai-b) dan dimensi fraktal (D). Dimensi fraktal memiliki korelasi dengan parameter tektonik (nilai-b) dari relasi distribusi frekuensi-magnitude Gutenberg-Richter log N = a-bM. Analisa fraktal dan slip rasio daerah Bali-NTB berdasarkan pemetaan variasi spasial nilai-b telah dilakukan pada penelitian ini mempergunakan katalog gempabumi dari tahun 1973-Maret 2009. Dari analisa parameter tektonik, dimensi fraktal serta slip rasio di daerah penelitian dengan batas 6° LU - 12° LS dan 114° BT - 121° BT didapatkan nilai-b bervariasi antara 0,7-1,9 dengan nilai-b rendah disebelah selatan pulau sumbawa sekitar pulau sumba serta sebagian daerah disebelah utara pulau lombok sumbawa. Dimensi fraktal pada kluster 1 dan 2 di daerah selatan pulau sumbawa serta sebelah utara pulau lombok sumbawa bernilai sekitar 2 yang mengindikasikan distribusi sumber 2D sedangkan dimensi fraktal pada kluster 3 di daerah sekitar pulau sumbawa bernilai sekitar 3 yang mengindikasikan distribusi sumber 3D. Rasio slip kluster 1 dan 2 berkisar 0,5 yang mengindikasikan sekitar 50% total slip terjadi pada sistem patahan utama (primer). Rasio slip kluster 3 mendekati 0 sehingga semua slip terjadi pada patahan-patahan kecil.

PENDAHULUAN
Daerah Bali-NTB merupakan salah satu daerah dengan tingkat kegempaan yang cukuf aktif karena terletak pada jalur mediteranian. Secara tektonik, busur kepulauan Bali dan Nusa Tenggara berada di antara zona tumbukan lempeng Indo-Australia dengan Eurasia di bagian selatan dan patahan naik busur belakang Bali-Flores di bagian utara. Daerah dengan batas 6° LS -12° LS dan 114° BT - 121° BT ini memiliki karakteristik gempabumi yang beruntun, dimulai dengan gempa pendahuluan, gempa utama dan selanjutnya diikuti oleh gempa-gempa susulan (Sulaiman, R. Dkk, 2002). Distribusi Gempabumi yang terjadi pada umumnya berkedalaman dangkal di bagian selatan sementara distribusi gempa menengah dan dalam tersebar di bagian tengah dan utara dengan magnitude terbesar yang tercatat sebesar 8 yang terjadi pada tahun 1977 pada posisi 118.46 BT dan 11.09 LS.

Selengkapnya silakan download disini


24 Bit Digital Seismograph

While Indonesia is a big country with very high seismic activities, the needed of seismograph is very important to monitor those seismic activities. Nowadays, Indonesia National Agency for Meteorology and Geophysics need more quantity new digital seismograph at some new stations and replace other old and bulk analog seismograph. The 24 bit digital seismograph herein is a first edition designed as a portable, compact and reliable instrument.
1. Introduction
1.1. Overview
Indonesia recently has some earthquake observation stations and telemetry stations, but mostly are analog seismographs. This will become a slowness factor when processing seismic data. The implication to this slowness, an earthquake information that have to inform to public quickly, will hard to achieve. Digital seismograph output, is easier and faster to analyze with computer than the analog one. Thus, to fulfill the requirement of digital seismograph, Research and Development of Indonesia National Agency for Meteorology and Geophysics is engineered a single channel 24 bit digital seismograph. This seismograph is designed as a portable, compact and reliable that will make the device easy to install, move and maintenance.
1.2. Objective
· This project will enhanced BMG’s engineers capability in engineering seismograph that fit to BMG specification.
· To development and engineering an economical, accurate and reliable seismograph, which the components are partly from local Indonesia.

2. Methodology
Methodologies used in this project are:
a. System Development :
· Block diagram compilation
· Advance the block diagram to an electronic schematic diagram.

Selengkapnya download disini


Cara Pasang Read More Otomatis

Fungsi Read More Otomatis yang dimaksud disini berbeda dengan versi Read More lama. Versi lama kita harus memotong tulisan dengan memanggil fungsi <div class="fullpost">..</div> atau <span class="fullpost">..</span>yang kita pasang secara manual ke dalam halaman postingan. Fungsi Read More Otomatis ini dapat dibilang lebih canggih karena fungsi pemenggalan kalimatnya secara otomatis langsung bekerja tanpa melewati proses penambahan kode diatas. Fungsi read More otomatis ini juga mampu menampilkan gambar pertama dalam setiap postingan kita. kita dapat pula mengatur berapa karakter yang akan ditampilkan baik yang ada gambarnya maupun tidak. Cara memasang Read More Otomatis ini tidaklah rumit.Anda bisa ikuti caranya sebagai berikut :

Untuk yang terlanjur memasang Read More lama, kodenya sebaiknya dikembalikan dulu seperti semula, caranya hapus kode yang berwarna merah dibawah ini (Setiap template mungkin berbeda, jadi tinggal disesuaikan saja)

<div class='post-header-line-1'/>
<div class='post-body'>
<b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>
<style>.fullpost{display:inline;}</style>
<p><data:post.body/></p>
<b:else/>
<style>.fullpost{display:none;}</style>
<p><data:post.body/></p>
<a expr:href='data:post.url'>Readmore</a>
</b:if>
<div style='clear: both;'/>

Langkah berikutnya kita masuk ke EDIT HTML, kemudian cari kode </head>. Selanjutnya letakkan kode dibawah ini diatas kode </head> kemudian simpan.

<script type='text/javascript'>
var thumbnail_mode = "float" ;
summary_noimg = 250;
summary_img = 250;
img_thumb_height = 120;
img_thumb_width = 120;
</script>
<script type='text/javascript'>
//<![CDATA[
/******************************************
Auto-readmore link script, version 2.0 (for blogspot)
(C)2008 by Anhvo
visit http://en.vietwebguide.com to get more cool hacks
********************************************/
function removeHtmlTag(strx,chop){
if(strx.indexOf("<")!=-1)
{
var s = strx.split("<");
for(var i=0;i<s.length;i++){
if(s[i].indexOf(">")!=-1){
s[i] = s[i].substring(s[i].indexOf(">")+1,s[i].length);
}
}
strx = s.join("");
}
chop = (chop < strx.length-1) ? chop : strx.length-2;
while(strx.charAt(chop-1)!=' ' && strx.indexOf(' ',chop)!=-1) chop++;
strx = strx.substring(0,chop-1);
return strx+'...';
}
function createSummaryAndThumb(pID){
var div = document.getElementById(pID);
var imgtag = "";
var img = div.getElementsByTagName("img");
var summ = summary_noimg;
if(img.length>=1) {
imgtag = '<span style="float:left; padding:0px 10px 5px 0px;"><img src="'+img[0].src+'" width="'+img_thumb_width+'px" height="'+img_thumb_height+'px"/></span>';
summ = summary_img;
}
var summary = imgtag + '<div>' + removeHtmlTag(div.innerHTML,summ) + '</div>';
div.innerHTML = summary;
}
//]]>
</script>

Masih pada halaman EDIT HTML, kita aktifkan "Expand widget template" kemudian cari kode seperti ini

<data:post.body/>

terus ganti semua dengan kode dibawah ini

<b:if cond='data:blog.pageType != "item"'>
<div expr:id='"summary" + data:post.id'><data:post.body/></div>
<script type='text/javascript'>createSummaryAndThumb("summary<data:post.id/>");</script>
<span class='rmlink' style='float:left'><a expr:href='data:post.url'>READ MORE - <data:post.title/></a></span>
</b:if>
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'><data:post.body/></b:if>

Langkah terakhir kita simpan dan lihat hasilnya.

Studi Potensi Tsunami Bali-NTB Berdasar Analisa Parameter Seismo-Tektonik

Analisa parameter seismik dan tektonik merupakan salah satu metode pendekatan yang dapat dipakai untuk studi potensi tsunami suatu daerah. Hasil dari analisa ini akan menunjukkan potensi kegempaan daerah tersebut. Gambar disamping merupakan pemetaan nilai-b (parameter tektonik ) daerah bali-NTB sementara gambar dibawah merupakan pemetaan nilai-a(parameter seismik) berdasarkan data NEIC (73-Maret09.)PhotobucketPhotobucket Darihasil pemetaan parameter seismik-tektonik yang kita dapatkan selanjutnya secara statistik dapat kita pergunakan untuk pemetaan waktu perulangan suatu kejadian gempabumi dengan magnitude yang lebih besar dari 6,5. Gambar dibawah ini merupakan pemetaan waktu perulangan gempabumi yang berpotensi menimbulkan tsunami untuk daerah Bali-NTB (Perkiraan periode ulang gempabumi M6,5 dan M7).
PhotobucketPhotobucketDari hasil pemetaan waktu perulangan (TR) gempabumi secara statistik tersebut dapat dianalisa secara kualitatif, dapat dilihat bahwa daerah selatan sumbawa memiliki periodesitas gempa M6,5 dibawah 10 tahun. Dengan demikian daerah selatan Sumbawa memiliki potensi tsunami yang lebih besar dibandingkan daerah sekitarnya. Daerah sebelah utara sumbawa juga memiliki potensi tsunami dilihat dari peta periode ulang gempa dengan M6,5 yang memiliki periode berkisar antara 15 sampai 20an tahun

Cara Nulis Kode HTML di Postingan Blog

Kemaren ada teman yang menanyakan gimana caranya menulis kode HTML di dalam postingan kita. Biasanya kalau kita menulis secara biasa maka setelah disimpan kodenya akan selalu berubah. Nah berikut ini tip yang bisa anda coba agar kita bisa menulis kode html di postingan kita.

1. Klik dulu disini atau yang ini
2. Masukkan kode HTML yang akan anda posting (lihat gbr)
3. Paste hasil encode kemudian taruh di artikel yang mau diposting
4. Cara menaruhnya lewat edit html nya bukan di compose


Photobucket
Nah cukup mudah bukan? silakan dicoba dan hilangkan kepusingan anda

SPT Tahunan PPh

Beberapa bulan yang lalu saya baru mendapat NPWP, nah....ternyata kemarin saya sudah menerima blangko Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan (SPT Tahunan PPh). Dalam berkas yang saya terima dicantumkan batas waktu penyampaian SPT tahunan PPh bagi Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) adalah tgl 31 Maret 2009. Ada himbauan juga agar penyampaiannya jauh hari sebelum tanggal jatuh tempo tersebut, untuk menghindari antri tentu saja.

Jenis SPT Tahunan PPh WP OP yang wajib diisi tentunya disesuaikan dengan kriteria. Untuk PNS yang berpenghasilan dari satu pemberi kerja dengan jumlah tidak lebih dari 60 juta per tahun mengisi Formulir 1770 SS (SPT Tahunan PPh WP OP Sangat Sederhana).
berikut ini contoh pengisian SPT 1770 SS yang kemarin coba saya cari dari website KPP Pratama Tulungagung :

Nah, jangan lupa batas akhir penyampaiannya 31 Maret 2009. SPT Tahunan PPh ini diisi lengkap dan ditandatangani wajib pajak yang bersangkutan atau pihak yang diberikan kuasa oleh wajib pajak dengan surat kuasa ber meterai. SPT Tahunan PPh formulir 1770 SS dapat dikumpulkan melalui kantor masing-masing untuk selanjutnya disampaikan ke KPP atau KP2KP secara kolektif.

Penentuan Magnitude Gempa dg Durasi Radiasi Energi Frekuensi Tinggi dan Maksimum Amplitudo

Hampir dua tahun yang lalu saya mempunyai keinginan untuk bisa menentukan sendiri magnitudo suatu gempabumi dari rekaman seismogram yang bisa saya download dari internet. Ternyata memang banyak metode yang bisa dipergunakan. Salah satunya yang dikembangkan oleh Hara berikut ini.

Hara (2006) telah mengembangkan metode baru untuk menentukan magnitude gempabumi. Formula yang dikemukakan sebagai berikut

Photobucket

Photobucket


M adalah magnitude gempabumi, A adalah amplitude maksimum (Gel P, selama radiasi energi frekuensi tinggi dalam satuan m). t merupakan durasi energi radiasi frekuensi tinggi (dalam detik) dan delta merupakan jarak episenter (dalam km).


Lantas pertanyaan yang muncul bagaimanakah cara menentukan durasi energi radiasi frekuensi tersebut?

t dapat kita perkirakan dengan metode filtering (bandpass 2-4 Hz) dari gel P yang tiba pertama kalinya kemudian kita lakukan normalisasi dan smooting.

Photobucket

Gambar diatas adalah studi kasus untuk gempa pangandaran Juli 2007. A pada gambar diatas adalah kedatangan gel P sedangkan F merupakan perkiraan akhir dari radiasi energi frekuensi tingginya.
Menarik bukan? dengan satu rekaman seismogram kita dapat menentukan secara cepat magnitudo sebuah gempa.

tobe continued..

Studi Perubahan b-value terhadap Waktu

Studi perubahan b-value terhadap waktu sebenarnya sudah banyak dilakukan, salah satu tujuannya untuk membuktikan layak tidaknya dijadikan sebagai precursor gempabumi baik dalam skala short-term, medium term maupun long-term.

Beberapa hasil studi menunjukkan bahwa gempa-gempa besar dalam skala medium-term sering didahului dengan peningkatan b-value kemudian diikuti penurunan dalam beberapa minggu atau bulan sebelum kejadian gempabumi tersebut.

Photobucket Photobucket

Penelitian yang dilakukan oleh Molchan dkk (1999) baik dengan katalog regional maupun global menemukan bahwa b-value dari gempa-gempa pendahuluan turun sampai 50 % sebelum kejadian gempa utama.


Menarik tentunya apabila kita juga melakukan studi-studi perubahan b-value untuk kejadian-kejadian gempa di Indonesia. Bahkan kalau memungkinkan, pengamatan perubahan b-value bisa dilakukan secara kontinyu sehingga akan memberikan hasil yang bias dipakai sebagai salah satu precursor gempa besar di Indonesia.

Lalu langkah-langkah apa sajakah yang diperlukan dalam studi variasi b-value terhadap waktu ini?

Untuk melakukan studi variasi b-value terhadap waktu, kita bisa menggunakan metode sliding time-window. Kelompok gempabumi dipilih dari katalog gempa, kemudian b-value dihitung pertama kalinya dengan jumlah even tertentu misalkan N. Kemudian window digeser dengan waktu yang berhubungan dengan bilangan even tertentu, misalkan saja N/10 even. Langkah selanjutnya menghitung b-value untuk kelompok data yang baru. proses ini diulang terus sampai even terakhir tercapai.

Analisa Spasial Gempa Manokwari

Melanjutkan analisa gempa Manokwari sebelumnya, berikut tambahan hasil analisa-analisa secara spasialnya.

Gambar dibawah merupakan peta densitas gempabumi daerah manokwari dan sekitarnya yang saya olah dengan data USGS (1973-Jan 2009)

Photobucket

Selanjutnya hasil mapping b-value dan a-value daerah manokwari dan sekitarnya yang saya buat berdasarkan data USGS (1973 - Jan 2009) dapat dilihat pada gambar dibawah ini. a dan b value merupakan konstanta yang biasa dipakai sebagai parameter seismisitas. Nilai a dan b akan bervariasi pada ruang dan waktu.




Lalu mencerminkan apakah konstanta a dan b tersebut?

Parameter a mencerminkan tingkat seismisitas pada suatu daerah selama periode tertentu (periode yang kita pelajari). Pada umumnya seismisitas yang tinggi nilai parameter a juga lebih tinggi. Parameter b biasanya mendekati nilai 1 dan merupakan parameter tektonik yang banyak dipercaya bergantung pada tingkat stress dan karakter tektonik suatu daerah. Perubahan nilai b dipercayai berbanding tercbalik dengan tingkat stress suatu daerah. Dengan kata lain nilai b yang rendah kemungkinan mencerminkan tingkat stress yang tinggi pada daerah tersebut.

Periodesitas untuk daerah manokwari dan sekitarnya berdasarkan statistik dapat dilihat disini

Photobucket Photobucket

Gambar diatas merupakan analisa spasial gempa-gempa susulan yang tercatat sampai awal februari 2009. Sebelah kiri adalah penampang arah lintang sedangkan sebelah kanan ke arah bujurnya.

Analisa Temporal Gempa Manokwari

Gempa Manokwari masih menyisakan banyak pertanyaan. Sebagaimana kita tahu, tanggal 4 Januari 2009 di manokwari terjadi dua gempa besar pada tempat yang sama dan rentang waktu yang tidak terlalu lama. Model gempa semacam ini memang pernah terjadi pula di Sumatera Barat dan Bengkulu tahun 2007 silam. Gempa 4 Januari 2009 ternyata juga memicu adanya tsunami.
Inilah yang menjadi pertanyaan sampai saat ini, karena pusat gempa sebagaimana dilansir BMKG maupun USGS tidak di lepas pantai. Untuk kesempatan ini, saya tidak akan menganalisa dari sisi tsunami yang dibangkitkan, namun akan sedikit menganalisa secara temporal gempa Manokwari berikut gempa gempa susulan yang dibangkitkannya.

Analisa penurunan gempa susulan untuk daerah manokwari berdasarkan data-data yang saya olah paling mendekati adalah dengan metode Mogi-2 yang memberikan hasil sekitar 27 hari dengan koefisien korelasi 96 % sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut :

Photobucket


sementara peta periode ulang gempa dengan skala 6.5 dan 7 dari data yang saya olah (data USGS 1973- Januari 2009) didapatkan hasil sebagai berikut :

Photobucket

Foto Gerhana Matahari Cincin 26 Januari 2009

Sempat putus asa karena terhalang mendung, akhirnya fenomena alam gerhana matahari cincin (GMC) yang terjadi Senin 26 Januari 2009 dapat dinikmati juga dari Lampung. Namun, hanya sebagian fase GMC yang terlihat jelas. Inilah sebagian foto-foto gerhana matahari cincin yang berhasil diabadikan tim puslitbang BMG.


Dari 2 jam 33 menit proses Gerhana Matahari Cincin, yang terlihat jelas hanya sekitar 1 jam 22 menit. Dari lima fase GMC, proses yang mulai terjadi sekitar pukul 15.19 sempat teradang mendung dan hujan gerimis.




Proses gerhana baru terlihat kembali menjelang puncak GMC sekitar pukul 16.40. Fase puncak GMC terjadi sekitar pukul 16.42. Pada fase ini, posisi bayangan bulan tepat berada di tengah-tengah matahari meski tidak seluruh permukaan matahari tertutup bayangan bulan (hanya 92 persen). Karena saat itu puncak gerhana, matahari terlihat seperti cincin yang memancarkan sinar di langit. Sedangkan bagian tengah matahari tertutup bulan sehingga tampak gelap.


Sementara itu, peristiwa GMC di Lapangan Pemkab Lamteng diabadikan sejumlah peneliti dari Jepang. Dengan peralatan lengkap, para profesor asal negara Sakura tersebut melakukan penelitian mulai proses awal GMC hingga berakhir.



Foto- foto lain saat pengukuran dampak gerhana matahri cincin terhadap fenomena meteorologi dan geofisika dapat dilihat disini

Pengukuran Dampak GMC Terhadap Fenomena Meteorologi & Geofisika

Gerhana matahari merupakan kejadian alam yang langka, khususnya gerhana matahari cincin yang terjadi pada tanggal 26 Januari 2009. Karena kejadian ini langka, tidak semua lokasi di Indonesia dapat menyaksikan gerhana matahari ini. Perhitungan astronomi menunjukkan bahwa di Indonesia, gerhana matahari cincin ini akan dapat dilihat di Propinsi Lampung, Serang, Cilegon, p. Belitung dan sebagian Belitung, Pangkalan Bun, Sampit, Samarinda, Bontang, Toli-toli. Kota Jakarta akan dapat melihat gerhana matahari sebagian.

Karena kejadian matahari cincin tanggal 26 januari 2009 ini sangat istimewa, maka BMKG akan melakukan pengukuran dampak gerhana matahari tersebut terhadap fenomena meteorologi dan geofisika. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan peralatan yang standard dan terkalibrasi, sehingga diharapkan dapat menghasilkan data yang valid.

Kenapa di Propinsi Lampung?
Pemilihan lokasi ini berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain :
1. Perhitungan astronomi menunjukkan sumbu lintasan gerhana matahari cincin melalui Propinsi Lampung.
2. Di propinsi lampung terdapat sesar Semangko, yang merupakan bagian dari Sesar Sumatra. Sehingga ada tidaknya pengaruh gerhana terhadap kejadian gempabumi, dapat dilakukan di sekitar sesar ini.
3. Selain itu propinsi Lampung relative dekat dengan Jakarta, sehingga mobilitas peralatan dari Jakarta lebih mudah.

Apa yang akan dimonitor dan menggunakan alat apa ?
Pengamatan Gerhana matahari Cincin. Untuk mengamati kejadian gerhana matahari cinncin ini, akan digunakan dengan teropong. Teropong dilengkapi dengan peralatan tambahan sehingga hasil pengamatannya dapat disimpan dalam suatu computer yang selanjutnya dapat diprojeksikan pada suatau layar. Sehingga kejadian gerhana dapat disaksikan melalui layar tersebut, untuk menghindari kemungkinan kerusakan mata bila melihat gerhana matahari secara langsung.


Pengamatan fenomena Meteorologi

Salah satu dampak langsung dari kejadian gerhana matahari adalah berkurangnya intensitas penyinaran matahari. Hal ini sudah pasti akan mempengaruhi temperature udara dimana gerhana itu dapat disaksikan. Perubahan temperatur udara ini juga dapat mempengaruhi tekanan udara. Perbedaan intensitas penyinaran, temperaur, tekanan udara dll. ini akan diukur dengan menggunakan peralatan AWS standar dari BMKG, sehingga dapat dinyatakan secara kuantitatif perbedaan tersebut.
Tujuan : Untuk mengukur secara kuantitas perbedaan nilai temperatur, intensitas penyinaran, tekanan udara dsb. Sebagai dampak gerhana matahari cincin.
Alat yang digunakan : Portabel AWS (Automatic Weather Station).

Pengamatan fenomena Geofisika

Fenomena geofisika yang diamati adalah kemagnitan bumi, pasang surut bumi, dan aktifitas mikroseismik di sesar Sumatra bagian selatan.


Pengamatan kemagnitan bumi.

Pengaruh intensitas penyinaran matahari, akan mempengaruhi pula densitas ion di lapisan ionosfera. Hal ini akan mepengaruhi besarnya medan magnit bumi yang terukur di permukaan bumi. Untuk mengukur perbedaan besarnya magnet bumi ini digunakan proton precession magnetometer.

Pengamatan gravitasi bumi.

Dengan adanya kejadian gerhana matahari menunjukkan bahwa pada saat itu jarak antara bumi dan matahari relative lebih dekat, dan posisi bulan terletak diantara matahari dan bumi. Hal ini akan mempengaruhi besarnya gravitasi (gaya tarik menarik antara bumi dengan matahari dan bulan, yang akan mempengaruhi pasang surut bumi, dalam hal ini gravitasi akan mengalami kenaikan. Dengan memonitor besarnya gravitasi di suatu titik, maka akan dapat diukur perbedaan pasang surut bumi dalam keadaan biasa dengan pada saat terjadi gerhana. Alat yang digunakan untuk mengukuran ini adalah gravimeter (CG-5), yang mempunyai ketelitian ukur hingga milli gal.

Pengamatan gempa bumi mikro.

Gempa bumi terjadi karena adanya pelepasan energi strees dari suatu sesar tertentu, setelah sesar tersebut tidak dapat menahan stress yang ada. Kondisi atau tingkatan stress yang ada di suatu sesar bervariasi dari sesar satu dengan lainnya. Kenaikan pasang surut bumi dapat menjadi pemicu terjadinya pelepasan energi stress dari sesar yang kondisi sesarnya sudah jenuh, sehinga terjadi gempabumi. Salah satu sesar yang dilewati oleh lintasan gerhana matahari kali ini adalah sesar Semangko, yang merupakan ujung selatan sesar Sumatra. Untuk memonitor kemungkinan terjadinya gempabumi mikro di sesar Semangko ini digunakan seismograph yang dipasang disekitar sesar tersebut.

Source : Press Release BMKG

Coulomb 3 : Graphic-Rich Deformation & Stress-Change Software

Coulomb 3 adalah Graphic-rich deformation & stress-change software untuk riset dan pembelajaran di bidang gempa bumi, tektonik serta gunung api. Coulomb 3 dirancang untuk menghitung static displacements, strains juga stress yang disebabkan oleh patahan, maupun intrusi magma. Pergerakan strains dan stress dapat dihitung pada setiap permukaan dan kedalaman.

Coulomb 3 (Versi terbaru coulomb 3.1)
dapat dijalankan minimal di Matlab 7 atau diatasnya, monitor minimal dengan resolusi 600x400 pixel.

Output grafik yang bisa dihasilkan seperti gambar dibawah :














ZMAP : a Software Package to Analyze Seismicity

ZMAP adalah satu tool yang telah berupa GUI yang dirancang untuk membantu para seismologist dalam menganalisa katalog gempa. ZMAP pertama kali diperkenalkan oleh Stefan Wiemer's pada tahun 1994.

Beberapa kemampuan dan aplikasi-aplikasi dari ZMAP yang bisa dimanfaatkan antara lain dalam penilaian kualitas katalog gempa dan eksplorasi data, Pemetaan nilai-nilai b (b value) di bawah suatu gunung api untuk menduga informasi lokasi magma, Estimasi perubahan seismisitas yang disebabkan oleh suatu gempa bumi yang besar, Stress-tensor inversion pada suatu grid untuk mengukur heterogenitas medan stress, Pemetaan magnitudo dari pelaporan yang lengkap dan aplikasi lain yang masih banyak bisa kita dapatkan dari ZMAP.

Tool yang bisa kita temui di dalam ZMAP antara lain Histogram, Data Import, Catalog Comparison, Time series Analysis, Data Subset Selection, Map, Genas, Declustering, Mapping seismicity Rates, Aftershock Decay rates, Frequency-magnitude Distribution, Magnitude of Completeness, Fractal Dimension, Quarry Maps, Time to Failure, Stress Tensor, Cumulative Misfit yang masing masing tentu saja memiliki tujuan.


Screen Sharing dan Remote Desktop dengan YuuGuu

PhotobucketBagi anda yang berprofesi sebagai Freelancer Web,Blogger $ dan sejenisnya ato anda yang sering bekerja secara team via online , Yuuguu merupakan sebuah Angin segar , dimana software yuuguu memiliki banyak keunggulan selain fasilitas Chating , layaknya Yahoomessager , msn ,Icq , AOL dan kroni2 nya yuuguu jg mempunyai kelebihan Luar biasa yaitu Fitur Screen Sharing dan Remote Dekstop , Screen sharing dimana kita dapat saling menukar Isi Desktop kita secara online dengan teman ,rekan Chat kita , ataupun bisa bekerja Remote secara team dengan rekan kerja diseluruh penjuru dunia dengan Fitur Remote Dekstop

tanpa banyak basa basi silahkan anda coba sendiri kedasyatannya cukup mengunjungi www.Yuuguu.com



Energi Seismik

Antara magnitudo dan seismik moment keduanya berhubungan erat dengan energi gempa. Richter dan Dr. Beno Gutenberg, pertama kali menyatakan hubungan antara magnitudo dengan enrgi dalam sebuah persamaan :

logE = 4.8 + 1.5M

Dimana E adalah energi (dalam Joule) dan M adalah magnitudo.

Energi gempa bumi sebagai fungsi dari magnitudo :



Hubungan Antar Magnitudo Gempa Bumi

Sebagaimana kita ketahui sampai saat ini terdapat beberapa perhitungan magnitudo gempa bumi yang diperkenalkan dan secara umum dipakai dalam menentukan parameter magnitudo sebuah kejadian gempa bumi (lihat pembahasannya disini) .

Dalam menentukan magnitudo, tentu saja tidak ada keseragaman materi yang dipakai kecuali rumus umumnya. Misalkan kita akan menentukan mb sebuah kejadian gempa bumi, kita tentu saja dapat memilih seismogram dari komponen vertikal maupun horisontal asalkan konsisten. Demikian pula dalam menggunakan data amplitudo kita dapat memilih amplitudo gelombang badan (P dan S) dan dari sembarang fase seperti P, S, PP, SS, pP, sS (yang terekam jelas dalam seismogram). Hal ini juga berlaku dalam penentuan Ms. Dari inilah dapat dimengerti bahwa magnitudo yang ditentukan oleh institusi yang berbeda akan bervariasi, walaupun mestinya tidak boleh terlalu besar.

Meski demikian, tampaknya ada hubungan langsung antara mb dan MS, yang secara empiris ditulis sebagai :

mb = 0.56 MS + 2.9


Mengapa Magnitudo Gempa Sering Berbeda Antara BMG dan USGS?

Mungkin kita sering merasa kebingungan mengapa untuk sebuah kejadian gempa yang sama, beberapa instansi (misal BMG, USGS, EMSC dll) me release besaran magnitudo yang berbeda (sebagai contoh ilustrasi gempa yogyakarta yang terjadi pada 27 Mei 2006 disamping). Perbedaan ini dimungkinkan terjadi karena penggunaan perhitungan magnitudo yang berbeda disamping penggunaan sofware yang berbeda pula dalam analisa parameter gempa, dengan demikian output yang dikeluarkannya pun mungkin akan berbeda. Ada baiknya kita sedikit mengetahui apa itu magnitudo gempa.

Magnitudo Gempa
Magnitudo gempa merupakan parameter gempa yang berhubungan erat dengan besarnya kekuatan gempa di sumbernya. Dengan demikian pengukuran magnitudo yang dilakukan di tempat yang berbeda, harus menghasilkan harga yang sama walaupun gempa yang dirasakan di tempat-tempat tersebut tentu berbeda beda. Secara umum magnitudo gempa dapat dihitung menggunakan rumus :


Dimana M adalah magnitudo, a adalah amplitudo gerakan tanah (dalam mikron), T adalah periode gelombang, Δ adalah jarak pusat gempa atau episenter, h adalah kedalaman gempa, CS, dan CR adalah faktor koreksi yang bergantung pada kondisi lokal & regional daerahnya.

Beberapa jenis perhitungan magnitudo gempa yang pernah diperkenalkan dan secara umum digunakan sampai sekarang antara lain :

ML (Magnitudo Lokal)
Magnitudo lokal ini menggunakan fase gelombang P. Diperkenalkan oleh richter (1935) untuk mengukur magnitudo gempa gempa lokal khusunya di California selatan.

ML = log A - log Ao

dimana A adalah amplitudo maksimum (dalam mikron) yang terekam pada short period seismograph torsi wood-anderson. Sementara A0 adalah nilai standar sebagai fungsi jarak dimana jarak<=600 km.

Magnitudo Gelombang Badan (mb)
Magitudo gelombang badan diperkenalkan oleh Gutenberg dan Ricter (1956).

mb = log (A/T) +Q(D,h)

Dimana T adalah perode dalam detik (dibatasi 0.1<=T<=3.0). A adalah amplitudo gerakan tanah (dalam prakteknya amplitudo yang dipakai adalah amplitudo gerakan tanah maksimum dalam mikron yang diukur pada 3 gelombang yang pertama dari gelombang P seismogram perode pendek komponen vertikal, sedang periodenya adalah periode gelombang yang mempunyai amplitudo maksimum tersebut). Q merupakan fungsi dari jarak (D) dan kedalaman (h).
Magnitudo gelombang badan ini berlaku universal dengan tentu saja faktor koreksi yang berbeda untuk setiap tempatnya.

Magnitudo Gelombang Permukaan (Ms)
Magnitudo gelombang permukaan merupakan magnitudo yang diukur berdasarkan amplitudo gelombang permukaan.
Rumus IASPEI :

Ms = log (A/T) + 1.66 log D + 3.3

Dimana T adalah periode (dalam detik). A amplitudo maksimum gerakan tanah (dalam mikron) gelombang permukaan seismogram komponen vertikal dengan batasan 18<=T<=22. Dalam prakteknya amplitudo gerakan tanah yang dipakai adalah amplitudo maksimum gelombang permukaan, yaitu gelombang Rayleigh (dalam mikron, seismogram periode panjang, komponen vertikal) sedangkan periodenya diukur pada gelombang dengan amplitudo maksimum tersebut. D adalah jarak dalam geocentric degrees (stasiun ke episenter) dimana <=D<=160°. Ms secara umum tidak dipakai untuk menghitung magnitudo untuk kedalaman lebih dari 50 Km.

Moment Magnitude (Mw)

Moment magnitude diperkenalkan oleh Hanks and Kanamori (1979).

Mw = (2/3) log Mo - 10.7

Dimana Mo adalah moment skalar dari double couple yang terbaik (dalam dyne-cm).

Energy Magnitude (Me)
Energy magnitude dihitung dari energy radiasi menggunakan rumus Choy and Boatwright (1995) :

Me = (2/3) log Es - 2.9

Dimana Es adalah radiasi energi seismik dalam Newton-meters. Me dihitung dari data seismik frekuensi tinggi.


Gerhana Matahari Cincin 26 Januari 2009

Indonesia pada tanggal 26 januari 2009 akan mengalami gejala alam langka yaitu gerhana matahari cincin dimana pada saat terjadi gerhana, hanya 92 % permukaan matahari yang dapat dilihat dari muka bumi yang tertutup bayangan bulan sehingga hanya 8 % sinar yang dapat menembus permukaan bumi.Photobucket

Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya (wikimedia.org)

Jalur gerhana matahari cincin ini akan dimulai dari samudera hindia selatan perairan afrika kemudian menelusuri samudera hindia terus masuk daratan sumatera bagian selatan, kalimantan barat tengah timur kemudian sebagian gorontalo sebelum berakhir di perairan selatan Mindanao. Puncak gerhana dimana bayang bayang bulan akan menutupi 92,82 % permukaan matahari diperkirakan paling lama terjadi 7 menit 54 detik pada pukul 7.58 GMT. Gerhana kali ini menjadi istimewa karena ahnya akan melewati permukaan daratan 1 negara saja yaitu Indonesia.
Detail soal gerhana matahari cincin ini dapat dilihat disini

Animasi untuk wilayah Jakarta silakan klik dibawah ini

Photobucket
source : eclipse.gsfc.nasa.gov, eclipse.org