Analisa Spasial Gempa Manokwari

Melanjutkan analisa gempa Manokwari sebelumnya, berikut tambahan hasil analisa-analisa secara spasialnya.

Gambar dibawah merupakan peta densitas gempabumi daerah manokwari dan sekitarnya yang saya olah dengan data USGS (1973-Jan 2009)

Photobucket

Selanjutnya hasil mapping b-value dan a-value daerah manokwari dan sekitarnya yang saya buat berdasarkan data USGS (1973 - Jan 2009) dapat dilihat pada gambar dibawah ini. a dan b value merupakan konstanta yang biasa dipakai sebagai parameter seismisitas. Nilai a dan b akan bervariasi pada ruang dan waktu.




Lalu mencerminkan apakah konstanta a dan b tersebut?

Parameter a mencerminkan tingkat seismisitas pada suatu daerah selama periode tertentu (periode yang kita pelajari). Pada umumnya seismisitas yang tinggi nilai parameter a juga lebih tinggi. Parameter b biasanya mendekati nilai 1 dan merupakan parameter tektonik yang banyak dipercaya bergantung pada tingkat stress dan karakter tektonik suatu daerah. Perubahan nilai b dipercayai berbanding tercbalik dengan tingkat stress suatu daerah. Dengan kata lain nilai b yang rendah kemungkinan mencerminkan tingkat stress yang tinggi pada daerah tersebut.

Periodesitas untuk daerah manokwari dan sekitarnya berdasarkan statistik dapat dilihat disini

Photobucket Photobucket

Gambar diatas merupakan analisa spasial gempa-gempa susulan yang tercatat sampai awal februari 2009. Sebelah kiri adalah penampang arah lintang sedangkan sebelah kanan ke arah bujurnya.

1 comments:

Idiotieque said...

wahhh keren nihh om...
klo boleh tau...gmn cara bikin peta densitas gempabuminya ya om???
trus rumus cari densitas gempabumi juga, klo bisa dibocorin sedikit...

Post a Comment