Analisa Fraktal Dan Rasio Slip Daerah Bali-NTB Berdasarkan Pemetaan Variasi Parameter Tektonik
Distribusi gempabumi secara tidak langsung dapat dianggap sebagai fraktal, sehingga dapat dicirikan di dalam dimensinya (D), sementara seismisitas dapat dikarakterisasikan oleh parameter tektonik (nilai-b) dan dimensi fraktal (D). Dimensi fraktal memiliki korelasi dengan parameter tektonik (nilai-b) dari relasi distribusi frekuensi-magnitude Gutenberg-Richter log N = a-bM. Analisa fraktal dan slip rasio daerah Bali-NTB berdasarkan pemetaan variasi spasial nilai-b telah dilakukan pada penelitian ini mempergunakan katalog gempabumi dari tahun 1973-Maret 2009. Dari analisa parameter tektonik, dimensi fraktal serta slip rasio di daerah penelitian dengan batas 6° LU - 12° LS dan 114° BT - 121° BT didapatkan nilai-b bervariasi antara 0,7-1,9 dengan nilai-b rendah disebelah selatan pulau sumbawa sekitar pulau sumba serta sebagian daerah disebelah utara pulau lombok sumbawa. Dimensi fraktal pada kluster 1 dan 2 di daerah selatan pulau sumbawa serta sebelah utara pulau lombok sumbawa bernilai sekitar 2 yang mengindikasikan distribusi sumber 2D sedangkan dimensi fraktal pada kluster 3 di daerah sekitar pulau sumbawa bernilai sekitar 3 yang mengindikasikan distribusi sumber 3D. Rasio slip kluster 1 dan 2 berkisar 0,5 yang mengindikasikan sekitar 50% total slip terjadi pada sistem patahan utama (primer). Rasio slip kluster 3 mendekati 0 sehingga semua slip terjadi pada patahan-patahan kecil.
PENDAHULUAN
Daerah Bali-NTB merupakan salah satu daerah dengan tingkat kegempaan yang cukuf aktif karena terletak pada jalur mediteranian. Secara tektonik, busur kepulauan Bali dan Nusa Tenggara berada di antara zona tumbukan lempeng Indo-Australia dengan Eurasia di bagian selatan dan patahan naik busur belakang Bali-Flores di bagian utara. Daerah dengan batas 6° LS -12° LS dan 114° BT - 121° BT ini memiliki karakteristik gempabumi yang beruntun, dimulai dengan gempa pendahuluan, gempa utama dan selanjutnya diikuti oleh gempa-gempa susulan (Sulaiman, R. Dkk, 2002). Distribusi Gempabumi yang terjadi pada umumnya berkedalaman dangkal di bagian selatan sementara distribusi gempa menengah dan dalam tersebar di bagian tengah dan utara dengan magnitude terbesar yang tercatat sebesar 8 yang terjadi pada tahun 1977 pada posisi 118.46 BT dan 11.09 LS.
Selengkapnya silakan download disini
PENDAHULUAN
Daerah Bali-NTB merupakan salah satu daerah dengan tingkat kegempaan yang cukuf aktif karena terletak pada jalur mediteranian. Secara tektonik, busur kepulauan Bali dan Nusa Tenggara berada di antara zona tumbukan lempeng Indo-Australia dengan Eurasia di bagian selatan dan patahan naik busur belakang Bali-Flores di bagian utara. Daerah dengan batas 6° LS -12° LS dan 114° BT - 121° BT ini memiliki karakteristik gempabumi yang beruntun, dimulai dengan gempa pendahuluan, gempa utama dan selanjutnya diikuti oleh gempa-gempa susulan (Sulaiman, R. Dkk, 2002). Distribusi Gempabumi yang terjadi pada umumnya berkedalaman dangkal di bagian selatan sementara distribusi gempa menengah dan dalam tersebar di bagian tengah dan utara dengan magnitude terbesar yang tercatat sebesar 8 yang terjadi pada tahun 1977 pada posisi 118.46 BT dan 11.09 LS.
Selengkapnya silakan download disini
0 comments:
Post a Comment